Pesan

Rabu, 26 Oktober 2011

Selanjutnya Bagaimana

Foto di atas adalah salah satu kisah yang berlalu di unggulan, beljar dengan hampir bersila, program bahwa anak tammat sd hafal juzz amma, sangat memikat hati orang tua. rasio guru adalah 2 guru  mengawasi satu kelas dengan jumlah 30 murid, memang menggairahkan. tapi lupakan.
Saya merenung, mengingat masa pengkaderan dulu, tahun 1979 saya mengikuti pengkaderan Tarunu Melati Satu di kampung Pang Sid waktu itu kelas 3 SMP, masa masa indah, instrukturnya dari Makassar, master of trainingnya namanya Burhanuddin Rasyid, Di akhir pengkaderan aku selalu di lobatkan menjadi peserta terbaik, Anggaran dasar dan Anggaran Rumah tangga Muhammadiyah ku telaah dengan baik, ku ingat semboyan MUHAMMADIYAH TAK BERPOLITIK TAPI TAK BUTA DALAM POLITIK" tapi aku sekolah umum menarik cita cita ku ke umum, masuk di Fak teknik unhas, ke mudian ke Magister Umi kemudian bekerja teknik 25 tahun, baru kusadari bukan bakatku, ku masuk lihat sd muhammadiah  INILAH hidupku masa kecil dulu. aduh kenapa teringat
Kini aku bekerja sebagai PLT Kepala Sekolah, ku instruksikan seluruh anak murid shalat Dhuha, suasana berganti menjadi haru, guru guru ku ajab bercakap, ada guru tak tahu apa itu shalat dhuha, yaku sabar.....
Ku ingat waktu pelantikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Cabang Aisyah Biringkanaya,  inikah muhammadiyah, tugasnya buat AMAL Usaha, bukan ajan Jenjang Karier, buat Panti, Buat Rumah Sakit, Buat Pendidikan dengan penuh Tawaddu. 
 

Tidak ada komentar: